Selasa, 24 September 2013

Taman Koral Amed yang Sungguh Indah

Hari ketiga bulan madu niihhh.. Ihiiiiyyyy. Di hari ketiga ini, kita berdua disibukkan dengan pindahan hotel dari daerah Ubud menuju daerah Amed yang terkenal dengan taman koralnya yang indah.

Setelah 2 jam perjalanan dari ubud, maka tibalah kita di Hotel Arya Amed yang begitu tenang. Hotel arya ini dihiasi dengan taman rumput yang hijau dan juga pohon kamboja yang sedang bermekaran bunga-bunganya. Setelah melakukan registrasi di resepsionis, kita berdua diantar ke kamar hotel untuk aku dan istriku. Setelah melewati beberapa kamar, akhirnya sampailah dengan kamar kita yang berada di pojok suatu area tertutup. Awalnya kita tidak begitu mempersoalkan posisi kamar ini, tapi begitu malam tiba, kita pun seperti agak merinding, dikarenakan hanya kita berdua saja yang menyewa kamar di area itu, sedangkan sisa kamar yang lain masih kosong. Akhirnya aku berpikir untuk menghindari rasa parno dengan melakukan aktifitas malam yang enerjik. Ihiiiyyyy. Enaknya sudah nikaaahhh.... Hehehe

Setelah bongkar muat koper dan tas, kita pun pergi ke restoran hotel untuk memesan makan siang. Sampai di restoran, kita berdua terpesona dengan pemandangannya yang berada di pinggir pantai. Setelah memesan makanan, kita berdua pun berjalan-jalan sebentar di pantainya. Pantainya indaaahhh banget, meskipun berbatu-batu, bukan pantai pasir. Kekurangannya hanya kotoran sisa-sisa upacara yang terdampar di pantai berserakan begitu saja tanpa ada yang membersihkannya. Tidak tahu deh apakah memang tidak boleh dibersihkan atau memang penduduknya tidak peduli. Tapi overall pemandangannya masih cukup indah. Mulai dari air lautnya yang biru. Di kanan dan kiri ada tanjung yang menjorok ke laut, sehingga memperindah pemandangan dengan lekukan bibir pantai yang cantik. Di sepanjang bibir pantai pun tertambat banyak perahu nelayan yang bercat warna warni. Menambah komposisi pemandangan pantai yang kaya akan objek untuk para fotografer amatir seperti saya. Hehehe. Tidak lama kita jalan-jalan di pantai siang itu, kita pun segera kembali ke restoran hotel dan menyantap makan siang yang sudah dipesan sebelumnya.

Sorenya, aku pun berenang di kolam renang hotel. Meskipun kecil dan bentuknya tidak kotak, lumayan untuk menghilangkan lelah. Yang berenang kali ini cuma aku aja, sedangkan istriku tidak berenang, karena lagi ada tamu bulanan. Jadi tugasnya istriku kali ini cuma foto-foto saja.

Selepas magrib, kita berdua pun bersiap untuk mencari restoran untuk makan malam. Keluar dari hotel, kita pergi ke arah barat, sepanjang jalan sangat sepi, hanya terlihat beberapa rumah makan sederhana. Kalau dipikir-pikir, daerah Amed ini memang cocok untuk bulan madu. Selain daerahnya yang indah, suasananya yang tenang sangat cocok untuk para pasangan muda berbulan madu.

Setelah berjalan beberapa ratus meter, akhirnya kami berdua memutuskan untuk makan malam di restoran seafood. Restorannya cukup sederhana, hanya berbentuk aula terbuka dan terdiri dari beberapa set meja, tetapi suasananya cukup nyaman. Pengunjung pun bisa memilih posisinya untuk duduk di aula ataupun di taman kebun buah. Kami pun memilih untuk duduk di dalam aula. Tidak lama kami pun diberikan buku menu. Kalau dilihat dari harganya memang sedikit lebih mahal, maklum karena di daerah wisata. Tetapi dilihat dari sisi pelayanannya sangat memuaskan. Kami pun dilayani oleh pemiliknya langsung, dikarenakan ada beberapa pegawainya yang sedang tidak masuk. Kami pun memesan ikan bakar dan cah kangkung sebagai menu makan malam saat itu. Setelah mendapatkan makanan, kami pun kaget melihat jumlahnya yang sangat banyak. Si pemilik restoran pun mengatakan memang sengaja diberikan tambahan satu porsi lagi untuk ikannya, karena untuk penghabisan katanya. Alhasil kami berdua pun makan cukup kenyang malam itu. Tidak hanya itu saja, si ibu pemilik restoran pun menghibahkan kami satu buah pepaya yang cukup besar sebelum kami meninggalkan restoran tersebut. Kami pun cuma bengong saja sewaktu si ibu menyodorkan buah pepaya tersebut. Dalam hati, "gile, beli ikan bakar sama cah kangkung dapet tambahan ikan bakar seporsi sama pepaya guede, bisa-bisa klenger malam ini". Dengan hati bingung bagaimana menghabiskan buah pepayanya, kami pun mengucapkan banyak terima kasih kepada si ibu dan berpamitan kembali ke hotel. Sesampainya di hotel, kami berdua pun langsung beristirahat karena kekenyangan yang amat sangat.

Hari kedua di Amed. Di restoran hotel, istriku memesan pancake dan aku pesan....... nasi goreng lagi. Aku benar-benar tidak bisa lepas dari nasgor. Setelah makan, kami pun langsung menuju resepsionis untuk menyewa peralatan snorkeling dan juga menyewa motor untuk travel di sekitaran Amed. Setelah semua peralatan siap, kami pun diberikan saran untuk snorkeling di daerah Jemeluk, infonya sih di sana taman koralnya sangat indah. Dan salah satu recommended area untuk snorkeling. Sesampainya di daerah Jemeluk, kami pun langsung nyemplung ke air laut untuk melihat-lihat kondisi koralnya. Sedikit demi sedikit kami pun mulai berenang agak ke tengah. Di sekitar 10 meter dari bibir pantai, kami pun mulai melihat banyak ikan-ikan yang sangat indah mulai berseliweran di depan kami. Tidak lama, kami pun mulai melihat taman koral yang sangat-sangat indah. Aku pun tidak menyangka bahwa aku bisa melihat langsung taman koral bawah laut yang sangat indah dengan mata kepala sendiri. Tidak membutuhkan waktu lama untuk menyadari bahwa kami lupa tidak membawa kamera under water saat itu. Perasaan kesal pun sempat menyelinap, kenapa bisa sampai tidak terbawa, padahal pemandangan bawah lautnya saat itu sungguh indah dan cantik untuk diabadikan. Tetapi aku pun mencoba untuk menikmati pemandangan tersebut tanpa memperdulikan kameranya. Setelah sekitar 10 menit berenang, tiba-tiba istriku memanggilku menarik lenganku yang menyebabkan akumenoleh cukup dalam. Tiba-tiba alat snorkle ku masuk ke dalam permukaan air dan aku pun meminum air laut yang asin. Sekejap saja aku panik dan segera menarik lengan istriku untuk segera berenang ke pinggir pantai. Setelah beristirahat sebentar, kami pun kembali berenang di tepi pantai sekitar 15 menit. Setelah itu, kami pun berpikir untuk kembali ke hotel untuk mengambil kamera dan mencoba titik snorkling lainnya.

Setelah mengambil kamera, aku dan istriku pun langsung meluncur ke tempat lain dengan menggunakan motor bebek matic yang kami sewa. Sesampainya di sana, ternyata ombak pantai pun sudah mulai besar, kami berpikir dua kali ketika mulai berenang. Akhirnya kami pun memutuskan untuk berenang juga. Tapi apa daya, ombak yang cukup besar dan juga koral pantai yang sangat tajam menyurutkan usaha kami berdua untuk sampai ke tengah laut. Tangan dan lututku tergores karena terkena koral yang tajam. Begitupun dengan istriku, lututnya sampai berdarah terkena permukaan koral mati yang tajam. Akhirnya kami berdua pun memutuskan untuk kembali ke hotel saja.

Makan malam kedua bertempat agak jauh dari hotel tempat kita menginap. Disini lumayan lebih rame dibanding tempat makan sebelumnya. Setelah makan malam, kita berdua pun segera kembali ke hotel untuk beristirahat.

Keesokan harinya kita berdua sarapan dan bersiap-siap untuk kembali pindah ke hotel lain di wilayah Kuta. Berlanjut di cerita berikutnya yaa...

Senin, 16 September 2013

Sawah Ubud Bali Yang Mempesona

Alhamdulillah acara akad dan juga resepsi untuk pernikahan ku sudah selesai. Sekarang tibanya waktu berlibuuuurrrr!!!!! Honeymoon dengan istri tercinta. Honeymoon part 1 ini kami mengambil paket dari www.honeymoonkita.com. Ok banget organizernya. Kebetulan aku ambil paket yang di hotel Biyukukung di Ubud, Bali.

Setibanya di Bandara Ngurah Rai, kita langsung dijemput sama driver yang kerja sama dengan honeymoonkita. Langsung deh kita berangkat menuju hotel Biyukukung. Setibanya di Hotel Biyukukung, kita disambut oleh petak-petak sawah yang mulai menguning.

Ternyata kita datangnya masih terlalu pagi, jadi kamar yang kita sewa masih dipergunakan oleh orang lain. Jadi kita titip tas di resepsionis, dan langsung jalan ke pasar ubud. Fiuuuhhh, lumayan menguras keringat jalan kaki ke pasar ubud, sekitar 20-30 menit jln kaki dari hotel Biyukukung. Tapi seru juga, karena bisa melihat aktifitas masyarakat sekitar.

Beli celana dan tas di pasar ubud, lanjut jalan kaki lagi balik ke hotel. Tapi jalurnya memutar lewat jalan Monkey Forest. Di tengah jalan sudah ngos-ngosan, jadi kita istirahat dulu deh di toko es krim.

Makan es krim berdua istri memang josss, kaya lagu buka sitik joss gitu deh. Hehehe..

Sampai di daerah Monkey Forest sudah agak sore dan kecapean, jadinya kita memutuskan untuk langsung ke hotel aja untuk istirahat. Sampai di hotel, kamar kita sudah available. Langsung deh kita diantar ke kamar oleh pihak hotel. Ternyata kamar kita dikelilingi oleh persawahan yang cantiiikkk banget. Pemandangannya oke banget disini. Selain sawah yang mulai menguning, kita juga bisa lihat matahari terbenam di area persawahan. Sesampainya di kamar, kita langsung istirahat tidur bleeeekkk sampe dekat magrib deh. Capeeeeee



Malamnya kita dinner di Bebek Bengil. Jalan kaki gak sampe 10 menit dari hotel. Senangnya dapat hotel di Biyukukung. Di Bebek Bengil kita berdua pesan menu bebek bengil, daging bebek setengah ekor yang digoreng dan disajikan dengan berbagai macam sambal. Makan setengah ekor bebek memang jossss. Kenyangnya puooolllll...
Hari kedua. Paginya kita sempatkan untuk berenang di kolam renang hotel. Sambil mencoba kameranya yang katanya sih waterproof. Mumpung masih pagi, jadinya yang berenang baru aku dan istri aja nih. Dimanfaatkan lah untuk berenang dengan berbagai gaya, sekalian foto-foto juga.




Selesai bereneang, kita sarapan di restoran hotel kemudian langsung siap-siap untuk jalan-jalan ke daerah Kintamani. Diantar sama driver yang kemarin, kita langsung berangkat menuju daerah Gunung Batur. Memang namanya perjalanan ke daerah gunung, sepanjang jalan yang dilalui itu menanjak. Kita sempat berhenti di sebuah desa (lupa aku namanya), disana persawahannya benar-benar kereeennn, bagus banget susunan teraseringnya. Kita ambil foto-foto sebentar lalu melanjutkan perjalanan ke Gunung Batur.

Tak sampai 1 jam, kita sudah sampai di daerah Kintamani. Sesampainya di sana, kita disuguhi oleh pemandangan yang cantik dari Gunung Batur dan Gunung Abang yang mengapit sebuah danau yang cukup besar, yaitu Danau Batur. Pemandangan yang sangat indah sekali. Dan gak berhenti-hentinya aku mengabadikan pemandangannya yang cantik itu dengan kamera Nikon ku.




Setelah dari Gunung Batur, kita merapat ke daerah Istana Tampak Siring. Disini kita hanya berkeliling di daerah pura di bawah istana. Tidak begitu lama kita berkeliling di pura Istana Tampak Siring. Setelah itu, mobil pun berangkat kembali menuju daerah Ubud. Sebelumnya, kita sempat mampir ke daerah pariwisata Kokokan, tapi ternyata masih terlalu siang untuk bisa kesana. Katanya sih di Kokokan kita bisa lihat sekawanan burung berwarna putih yang terbang beriringan, cantik banget katanya. Tapi apa daya, ternyata burung-burungnya masih cari makan dulu. Jadinya kita langsung menuju ke Monkey Forest deh.




Di Monkey Forest harus hati-hati katanya. Selain karena aku takut monyet, ternyata monyet disini nakal-nakal, suka ngambilin barang-barang milik pengunjung. Dan terbukti memang, cairan cuci tangan punya istriku aja diambil sama salah satu monyet di sana. Mungkin karena tertarik dengan warnanya yang berwarna warni dan juga menggantung di tas. Alhasil, si monyet tiba-tiba loncat ke tas istriku dan narik botol antiseptiknya. Sedapatnya botol, si monyet langsung kabur. Kita takutnya mudah-mudahan gak sampe diminum deh tuh antiseptik. Bisa-bisa semaput tuh monyet.
Puas di Monkey Forest, kita langsung balik ke hotel untuk beristirahat.
Esok harinya, kita siap-siap untuk pindah hotel ke daerah Amed.
Mau tahu gimana cerita kita di daerah Amed yang terkenal dengan taman koralnya? Tunggu lanjutan cerita selanjutnya.

Jumat, 02 Agustus 2013

Mudik, Wajib atau Kebutuhan semata?

Hal yang sangat sering kita lihat terjadi ketika beberapa hari menjelang lebaran, orang-orang berbondong-bondong mengunjungi sanak saudara di kampung halaman. Ada yang membawa oleh-oleh yang cukup banyak, ada yang bawa anak istri, bahkan ada juga yang hanya membawa beberapa potong pakaian yang penting bisa pulang kampung sambil teriak "Emaaakkk, anakmu pulaaaanngg". Mungkin kita termasuk salah satunya.

Entah sejak kapan masyarakat Indonesia mulai berduyun-duyun melaksanakan tradisi mudik ini. Karena sepengetahuan saya sewaktu kecil dulu, kalau jamannya lebaran itu gk ada yang ramai-ramai mudik seperti saat ini.

Tradisi mudik ini terkadang dipandang sebagian orang sebagai sesuatu yang wajib untuk dilakukan. Dari yang alasannya rindu keluarga dan ingin berlebaran dengan mereka. Sampai ke alasan berkeinginan memamerkan keberhasilannya merantau di daerah orang. Hal ini tidak terlepas dari sifat masyarakat Indonesia yang masih menjadi masyarakat sosial.

Lalu apakah memang tradisi mudik ini wajib dilaksanakan menjelang hari raya lebaran? Tentu saja tidak. Kalau yang namanya mudik itu wajib, sudah barang tentu banyak orang yang berdosa karena tidak bisa berlebaran dengan keluarga, termasuk saya sendiri. Tradisi mudik pun ternyata hanya ada di Indonesia.

Saya sendiri bukan orang yang sangat menyukai tradisi mudik ini. Saya lebih bersifat praktis dan berfokus pada fungsinya. Kalau memang kebutuhannya hanya ingin bertemu dan berkumpul dengan keluarga, ya lebih baik dilakukan di lain waktu saja. Misalnya 2 minggu setelah lebaran baru kita berangkat mudik. Alasannya hanya ingin mencari keamanan dan kenyamanan dalam melakukan bepergian.

Terlepas dari berbagai alasan yang kita kemukakan, tradisi mudik bukanlah suatu kewajiban, tetapi hanya kebutuhan kita semata yang memiliki sifat bersosial dan kembali ke akar rumputnya masing-masing. Alangkah bijaknya dipikirkan terlebih dahulu ketika kita memutuskan bepergian apalagi dengan membawa istri yang sedang hamil tua atau anak yang masih balita. Pikirkanlah sisi keamanan dan kenyamanan di jalan saat ini yang sudah tidak dipikirkan lagi oleh para pengguna jalan.

Mudik atau tidak mudik adalah pilihan kita, tetapi selalu utamakan faktor keamanan dan kenyamanan. Jangan memaksakan kehendak hanya untuk mudik bahkan sampai berhutang sana sini. Semoga teman-teman yang mudik selalu dilindungi Allah dalam perjalanannya. Dan dapat kembali dengan selamat. Dan ingaaattt!!! Jangan bawa "buntut" tambahan ya kalau kembali ke kota.

Selamat Hari Raya Idul Fitri
Mohon maaf lahir dan batin

Rabu, 31 Juli 2013

Bersabar Menghadapi Tekanan

Tahu kan yang namanya daun putri malu? Tumbuhan rerumputan yang ketika diberi sentuhan langsung menguncupkan daun-daunnya? Sewaktu kecil saya sering sekali bermain-main dengan tumbuhan ini, sengaja menyentuhkan jari hanya untuk menguncupkan daunnya.

Layaknya daun putri malu, seorang pekerja yang tidak siap menghadapi tekanan mental akan segera menciutkan hatinya untuk menghadapi pekerjaan.

Sebagai pekerja tambang, yang katanya sangar, serem dan tahan banting, bukan jamannya lagi harus bersikap seperti itu.

Satu kunci yang biasa saya pakai ketika menghadapi tekanan maupun beban pekerjaan yang bertubi-tubi, yaitu bersabar. Bersabar bukan berarti kita menyerah. Bersabar lebih berarti bahwa kita berfikir bagaimana caranya kita bisa menghadapi tekanan pekerjaan yang datang ini. Memutar otak dan memantapkan hati untuk mengambil langkah-langkah strategis bagi diri kita sendiri untuk dapat keluar dari tekanan. Setelah itu buatlah prioritas dari langkah-langkah tersebut dan rencanakanlah kapan dan bagaimana Anda menjalankan langkah-langkah itu.

Seperti tulisan saya sebelumnya, Allah berfirman "... Jadikanlah sabar dan solat itu sebagai penolongmu". Maka janganlah pernah menyepelekan arti kata sabar itu. Mudah-mudahan dengan bersabar ini, kita bisa menjadi lebih subur lagi rejekinya. Amin...

Selasa, 30 Juli 2013

Bermimpi atau Menjalani Mimpi

Pernah Anda bermimpi menjadi seseorang yang begitu terkenal, memiliki uang yang banyak dan bisa jalan-jalan kemana saja sesuka Anda? Semua orang pasti pernah bermimpi seperti itu. Tetapi apakah kita hanya menjadikannya sebuah mimpi saja tanpa mencoba mewujudkannya?

Bermimpi tidaklah berarti apa-apa jika kita tidak mencoba mewujudkannya. Seseorang pernah berkata kepada saya, bermimpilah setinggi-tingginya, kenapa? Karena bermimpi tidaklah mengeluarkan biaya sepeser pun.

Yang membedakan seseorang yang sukses dengan seseorang pecundang adalah bagaimana cara mereka bermimpi. Orang pecundang bermimpi layaknya menulis di atas air, ketika dia sadar dari mimpinya, maka seketika itu juga mimpinya itu sirna. Tetapi orang sukses bermimpi layaknya menulis di atas batu. Meskipun sulit dan penuh tantangan, perlahan tapi pasti dia menjalaninya dan berusaha mewujudkan mimpinya itu dan menyelesaikannya.

Jadilah orang yang menjalani mimpinya walau sulit dan penuh tantangan. Jangan menjadi orang yang hanya bermimpi untuk lari dari kenyataan

Senin, 29 Juli 2013

Everyday is a gift

Tidak ada yang lebih menyenangkan dibandingkan dengan menjalani hidup layaknya seorang anak kecil yang bermain dengan mainan-mainannya. Begitu juga dengan kita selaku orang dewasa yang menjalani hidup dengan begitu banyak masalah. Sudah seharusnya kita menghadapi berbagai masalah dengan penuh keyakinan. Kalo katanya om Mario, orang yang hidup tanpa masalah adalah orang yang hina. Makanya kalo gk mau dihina, jangan suka lari dari masalah ya...

Allah juga sudah memberikan janjinya, bahwa kita tidak akan mendapatkan masalah yang kita tidak mampu menjalaninya. Jadi buat apa takut menghadapi masalah. Buat ku, dalam menghadapi masalah yang datang, cukup dua saja bekalnya, yaitu solat dan sabar. Seperti firman Allah di Alquran, jadikanlah solat dan sabar itu sebagai penolongmu. Jadi kalo lagi dapat masalah yang bikin kepala pusing tujuh keliling, lebih baik kita berhenti sesaat, ambil air wudhu, trus solat deh. Insya Allah, otak jadi lancar, hati jadi adem. Setelah itu serahkan sama Allah untuk hasilnya. Apa pun hasilnya, selalu bersyukur dan menjalani hidup dengan ceria dan penuh keyakinan bahwa Allah sedang menuntun kita ke kesuksesan yang sedang menanti di ujung masalahmu.

Rabu, 24 April 2013

Dilemma Between Carreer and Family

Yesterday I met my mentor, it was a good reunion between us. We chit chat about everything. In the end, he offered me a position in his team. Officially, he is under stressful condition, beside lack of manpower, he also has to manage a few teams in different places. That's why he ask me to move under his command. He said that he needs a coordinators for his teams. I think it's a good offer to pick. Buuuutttt... There is always but in a good moment, right?

But, the roster run there is 16-2. It means that I will have to spend 16 weeks in the middke of jungle and then spend 2 weeks to take a field break. Well, I think it's too inhumanity to leave my family for 16 weeks.

What should I do guys?
I think I will leave the rest to Allah, may Allah show me a good way to live

Senin, 22 April 2013

A Few Days In Heaven

Not literally I am in heaven. Hanya sebuah kalimat kiasan yang menggambarkan posisi ku saat ini. Setelah beberapa minggu selalu berkutat dengan pekerjaan in the middle of nowhere. Now I am in a town for attending a meeting in area office. Tidak banyak pikir, setelah sampai hotel langsung pesan makan abis itu langsung ngacir untuk refreshing.

Hal yang pertama dicari adalah studio bioskop. Udah lama gk nonton film di bioskop, meskipun kalo mudik pergi ke Jakarta, tetap saja gak punya waktu untuk pergike bioskop. Kebetulan hotelnya cuma 5menit dari mall terdekat, jadi langsung dipergunakan untuk refreshing sejenak.

Nasib dari orang tambang. Meskipun kalo mudik ke kota. Tapi tetap saja selalu haus akan hiburan. Gimana gak haus, 2 bulan sekali baru bisa pulang ke kota. Apalagi tempat ku benar-benar jauh dari kota.

Malam kedua di kota, tetap pergi lagi ke bioskop untuk nonton film. Biar filmnya sampe malem tetap dibeli tiketnya. Semacam dehidrasi oleh film-film bermutu di bioskop. Begitu ketemu bioskop, langsung mencari kepuasan. Besok malam sudah harus kembali ke tambang. Jadi malam ini harus benar-benar puas. Hehehe

Alhamdulillah dikasih kesempatan langka. Makasih lho boss

Sabtu, 20 April 2013

3 TIPS SEBAGAI PEMIMPIN

Hari kamis kemarin tanggal 18 April 2012, tiba2 ada salah satu big boss melakukan kunjungan. Ternyata beliau sedang melakukan roadshow untuk berpamitan sekaligus juga memperkenalkan orang yang akan menggantikan beliau. Dari kunjungan beliau, saya mendapatkan tips-tips yang berguna untuk seorang pemimpin, agar memiliki tim yang kompak dan hebat.

1. Adil
Sebagai seorang pemimpin, haruslah adil kepada rekan kerja, bawahan maupun kepada atasan kita lagi. Yang hak haruslah diberikan kepada yang berhak. Dan kewajiban kita juga haruslah dilaksanakan dengan baik.

2. Membuat orang lain lebih pintar
Siapa yang tidak ingin menjadi lebih pintar dan lebih baik dari sebelumnya. Setiap orang ingin menjadi orang yang selalu berkembang dan menjadi lebih baik lagi. Sebagai seorang pemimpin, kita harus memberikan ilmu-ilmu yang diperlukan oleh tim kita. Ataupun, bisa juga mengirimkan bawahan kita untuk mengikuti training yang sesuai dengan pekerjaannya. Dengan begitu, tim kita pun akan menjadi lebih baik lagi, karena diisi oleh orang-orang yang selalu berkembang dan bertambah pintar.

3. Memanusiakan manusi
Kalau bahasa Inggrisnya, ngewongke wong. Janganlah menjadi pemimpin yang sombong. Sebagai pemimpin, kita tidaklah berbeda dengan bawahan kita, yang membedakan hanya pekerjaannya saja. Jadi janganlah berperilaku atau memberikan tugas semena-mena terhadap bawahan kita. Dengan mekakukan tindakan persuasif dan juga memanusiakan para bawahan kita, insya Allah tim kita pun akan memberikan perasaan respect yang baik kepada kita

3 tips ini yang dipesankan oleh big bos ku dikunjungan terakhir beliau. Semoga sukses di tempat yang baru Pak. Jangan lupa kembali lagi untuk main-main