Senin, 16 September 2013

Sawah Ubud Bali Yang Mempesona

Alhamdulillah acara akad dan juga resepsi untuk pernikahan ku sudah selesai. Sekarang tibanya waktu berlibuuuurrrr!!!!! Honeymoon dengan istri tercinta. Honeymoon part 1 ini kami mengambil paket dari www.honeymoonkita.com. Ok banget organizernya. Kebetulan aku ambil paket yang di hotel Biyukukung di Ubud, Bali.

Setibanya di Bandara Ngurah Rai, kita langsung dijemput sama driver yang kerja sama dengan honeymoonkita. Langsung deh kita berangkat menuju hotel Biyukukung. Setibanya di Hotel Biyukukung, kita disambut oleh petak-petak sawah yang mulai menguning.

Ternyata kita datangnya masih terlalu pagi, jadi kamar yang kita sewa masih dipergunakan oleh orang lain. Jadi kita titip tas di resepsionis, dan langsung jalan ke pasar ubud. Fiuuuhhh, lumayan menguras keringat jalan kaki ke pasar ubud, sekitar 20-30 menit jln kaki dari hotel Biyukukung. Tapi seru juga, karena bisa melihat aktifitas masyarakat sekitar.

Beli celana dan tas di pasar ubud, lanjut jalan kaki lagi balik ke hotel. Tapi jalurnya memutar lewat jalan Monkey Forest. Di tengah jalan sudah ngos-ngosan, jadi kita istirahat dulu deh di toko es krim.

Makan es krim berdua istri memang josss, kaya lagu buka sitik joss gitu deh. Hehehe..

Sampai di daerah Monkey Forest sudah agak sore dan kecapean, jadinya kita memutuskan untuk langsung ke hotel aja untuk istirahat. Sampai di hotel, kamar kita sudah available. Langsung deh kita diantar ke kamar oleh pihak hotel. Ternyata kamar kita dikelilingi oleh persawahan yang cantiiikkk banget. Pemandangannya oke banget disini. Selain sawah yang mulai menguning, kita juga bisa lihat matahari terbenam di area persawahan. Sesampainya di kamar, kita langsung istirahat tidur bleeeekkk sampe dekat magrib deh. Capeeeeee



Malamnya kita dinner di Bebek Bengil. Jalan kaki gak sampe 10 menit dari hotel. Senangnya dapat hotel di Biyukukung. Di Bebek Bengil kita berdua pesan menu bebek bengil, daging bebek setengah ekor yang digoreng dan disajikan dengan berbagai macam sambal. Makan setengah ekor bebek memang jossss. Kenyangnya puooolllll...
Hari kedua. Paginya kita sempatkan untuk berenang di kolam renang hotel. Sambil mencoba kameranya yang katanya sih waterproof. Mumpung masih pagi, jadinya yang berenang baru aku dan istri aja nih. Dimanfaatkan lah untuk berenang dengan berbagai gaya, sekalian foto-foto juga.




Selesai bereneang, kita sarapan di restoran hotel kemudian langsung siap-siap untuk jalan-jalan ke daerah Kintamani. Diantar sama driver yang kemarin, kita langsung berangkat menuju daerah Gunung Batur. Memang namanya perjalanan ke daerah gunung, sepanjang jalan yang dilalui itu menanjak. Kita sempat berhenti di sebuah desa (lupa aku namanya), disana persawahannya benar-benar kereeennn, bagus banget susunan teraseringnya. Kita ambil foto-foto sebentar lalu melanjutkan perjalanan ke Gunung Batur.

Tak sampai 1 jam, kita sudah sampai di daerah Kintamani. Sesampainya di sana, kita disuguhi oleh pemandangan yang cantik dari Gunung Batur dan Gunung Abang yang mengapit sebuah danau yang cukup besar, yaitu Danau Batur. Pemandangan yang sangat indah sekali. Dan gak berhenti-hentinya aku mengabadikan pemandangannya yang cantik itu dengan kamera Nikon ku.




Setelah dari Gunung Batur, kita merapat ke daerah Istana Tampak Siring. Disini kita hanya berkeliling di daerah pura di bawah istana. Tidak begitu lama kita berkeliling di pura Istana Tampak Siring. Setelah itu, mobil pun berangkat kembali menuju daerah Ubud. Sebelumnya, kita sempat mampir ke daerah pariwisata Kokokan, tapi ternyata masih terlalu siang untuk bisa kesana. Katanya sih di Kokokan kita bisa lihat sekawanan burung berwarna putih yang terbang beriringan, cantik banget katanya. Tapi apa daya, ternyata burung-burungnya masih cari makan dulu. Jadinya kita langsung menuju ke Monkey Forest deh.




Di Monkey Forest harus hati-hati katanya. Selain karena aku takut monyet, ternyata monyet disini nakal-nakal, suka ngambilin barang-barang milik pengunjung. Dan terbukti memang, cairan cuci tangan punya istriku aja diambil sama salah satu monyet di sana. Mungkin karena tertarik dengan warnanya yang berwarna warni dan juga menggantung di tas. Alhasil, si monyet tiba-tiba loncat ke tas istriku dan narik botol antiseptiknya. Sedapatnya botol, si monyet langsung kabur. Kita takutnya mudah-mudahan gak sampe diminum deh tuh antiseptik. Bisa-bisa semaput tuh monyet.
Puas di Monkey Forest, kita langsung balik ke hotel untuk beristirahat.
Esok harinya, kita siap-siap untuk pindah hotel ke daerah Amed.
Mau tahu gimana cerita kita di daerah Amed yang terkenal dengan taman koralnya? Tunggu lanjutan cerita selanjutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar